Mereka yang kurindu
Kulayangkan pandangku melalui kaca jendela dari tempatku bersandar seiring laju kereta membawaku melintasi tempat-tempat yang indah membuat hidupku jadi penuh riuh dan berwarna kulepaskan rinduku setelah aku kembali pulang…
Sepanjang Solo – Semarang, Semarang – Tegal… yang ada di kepala hanya mereka yang kurindu.
Yang wajah-wajahnya selalu kuingat. Yang tiap wajah punya ruang di dalam hatiku. Yang masing-masing wajah punya cerita bersamaku. Setiap wajah selalu punya sesuatu untuk dibagi bersamaku. Yang tiap wajah selalu kurindu. Merekalah yang kurindu.
Yang smsnya selalu kutunggu. Yang smsnya selalu membuatku tersenyum. Yang isi smsnya terkadang membuatku tertawa hingga terjengkang. Yang smsnya selalu membuatku semakin merindukan mereka. Merekalah yang kurindu.
Yang suaranya selalu bergema di telingaku. Yang telponnya selalu kutunggu tiap malam. Yang tiap kali bicara denganku selalu meneduhkan hatiku. Mereka itu yang kurindu.
Yang ketiadaannya membuatku sepi, sepi yang mengiris hingga ke ulu hati. Yang rasa sepinya selalu membuatku menangis di tiap kali sujud. Yang dalam tiap kali tangis, nama merekalah yang terucap dan doa Robitoh kupanjatkan. Mereka semua yang kurindu.
Yang tiap kebaikannya selalu kukenang. Yang tiap amarahnya selalu menyadarkan. Yang doa mereka selalu mengiringku berjalan. Yang selalu ada maaf setiap kali aku salah. Mereka adalah orang-orang yang kurindu.
Yang selalu temaniku di tiap langkahku di jalan-jalan yang asing. Yang selalu meramaikan hidupku yang terkadang sendiri. Yang selalu bercerita tentang cinta. Yang selalu membuatku bahagia. Mereka itu yang kurindu.
Yang selalu ada di hati dan takkan pernah mati. Yang tiap kejadian bersama mereka akan selalu abadi. Yang tak pernah benci walau sudah kusakiti. Yang siap setiap saat tiap kali kumencari. Yang mengajariku tentang cinta yang hakiki. Mereka semua sangat kurindu.
Yang mendukungku tiap kali aku mulai lompatan besar. Yang menyokongku dengan doa, cinta dan kasih sayang. Yang menggandengku di masa-masa gelap, dan melepasku kala aku siap. Yang menangkapku tiap kali aku jatuh. Yang mengobatiku tiap kali aku sakit. Yang memelukku tiap kali aku menangis. Sungguh, mereka semua yang kurindu.
Yang menertawaiku tiap kali aku melakukan hal-hal bodoh. Yang bercanda bersamaku. Yang merasakan apa yang kurasa. Yang ikut menangis bila aku menangis, yang ikut bahagia tiap kali aku menang. Yang menjadi tempatku mengadu tiap kali aku kalah. Yang dengan seluruh tenaga akan mendorongku untuk kembali berjuang. Mereka-mereka itulah yang kurindu.
Yang seiring sejalan bersamaku. Yang setia menemaniku mengarungi hidup. Yang menegurku tiap aku silap. Yang banyak mengajariku hal-hal yang berguna. Yang selalu menegarkanku. Yang selalu menjagaku dari segala yang mungkin menyakitiku. Yang selalu melindungiku selama aku tumbuh. Yang membuatkanku benteng penuh cinta agar kudapat tumbuh dan hidup dengan nyaman dan aman. Mereka-merekalah yang kurindu.
Yang akan kuberikan terbaik dari yang kumiliki. Yang akan selalu kubagi apa yang kupunya. Yang seluruh cinta dan rasa sayangku kuberi untuk mereka. Yang ingin kulindungi dan selalu kujaga. Yang ingin selalu kubuat bahagia, tersenyum dan tertawa. Yang ingin selalu kuiringi. Yang akan kuhibur tiap takut mencekam. Aku merindukan mereka.
Di sepanjang jalan ini aku tersenyum. Senyum penuh bahagia karena tahu sebentar lagi akan bertemu dengan orang-orang yang kurindu, kusayang dan kucinta. Di tempatku tumbuh besar yang kusebut rumah. tempatku kembali pulang… – masiqbal
ada ibu di rumah 🙂